Sabtu 18 May 2013 14:45 WIB

PBB Desak Irak Serius Lindungi Warga Sipil

Martin Nesirky
Foto: afghannews.tv
Martin Nesirky

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK- Seorang pejabat senior PBB di Irak, Jumat (17/5) mendesak para pemimpin negeri itu agar lebih melindungi warga sipil setelah gelombang pengeboman melanda penjuru negeri tersebut dalam beberapa hari. Juru bicara PBB menyampaikan keterangan itu kepada wartawan.

"Martin Kobler, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Irak, mendesak semua pemimpin Irak agar melakukan apa saja yang mungkin untuk melindungi warga sipil Irak.

Selama beberapa hari belakangan serangkaian pengeboman melanda dan merenggut banyak korban jiwa di pihak sipil," kata Martin Nesirky, Juru Bicara PBB, dalam pernyataan harian.

"Anak kecil telah terbakar di dalam mobil dan orang yang sedang beribadah dibantai di luar masjid mereka sendiri," kata Nesirky sebagaimana dilaporkan Xinhua. "Ini sama sekali tak bisa diterima."

Utusan itu menegaskan tanggung jawab semua pemimpin lah untuk menghentikan pertumpahan darah di Irak dan melindungi warga sipil, kata Nesirky.

Sedikitnya 35 orang tewas dan 45 orang lagi cedera dalam dua ledakan yang terjadi hampir berbarengan di Baquba, Ibu Kota Provinsi Diyala, Irak Timur, setelah Shalat Jumat.

Sehari sebelumnya, sedikitnya 12 orang tewas dan 25 orang lagi cedera, saat pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di satu masjid di Kirkuk, Irak Utara. Pada Rabu tak kurang dari 35 orang tewas dan 134 orang lagi cedera dalam serangan di seluruh Irak, termasuk satu gelombang pemboman di Ibu Kota Irak, Baghdad.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement