REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satu laporan gabungan Cina-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus flu unggas H7N9 memiliki potensi lebih besar untuk menular dari manusia ke manusia dibandingkan dengan virus lain flu unggas yang dikenal.
Laporan tersebut, yang dikumpulkan setelah penilaian lapangan satu pekanoleh WHO mengenai influenza itu, disiarkan oleh Komisi Keluarga Berencana dan Kesehatan Nasional Cina pada Sabtu.
Virus H7N9, katanya, dibandingkan dengan virus lain flu unggas telah menulari lebih banyak orang dalam waktu lebih singkat. Selain itu, sebagian virus H7N9 telah memperlihatkan perubahan genetika --yang berarti virus tersebut telah menyesuaikan diri dan menjadi lebih menular dibandingkan dnegan virus lain influenza unggas.
WHO juga menawarkan kepada Pemerintah Cina beberapa saran, termasuk tetap siaga kendati secara musiman virus tersebut melemah selama musim panas, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Virus itu menimbulkan bahaya sangat besar dan banyak keterangan dasarnya masih belum diketahui.
Laporan tersebut mengakui masih ada ketidak-pastian mengenai rangkaian virus baru itu, sehingga pajanan terhadap unggas hidup adalah faktor resiko utama.
WHO pada April mengirim satu misi ahli gabungan ke Cina untuk meneliti daerah yang terpengaruh oleh H7N0 di Shanghai dan Beijing untuk melakukan penilaian selama satu pekan mengenai influenza tersebut.
Sejak akhir Maret, ketika kasus pertama H7N9 dilaporkan sampai 13 Mei, Cina Daratan telah melaporkan sebanyak 130 kasus H7N9 yang dikonfirmasi. Sebanyak 35 kasus itu berakhir dengan kematian, dan 57 pasien telah pulih dan diperkenankan pulang dari rumah sakit, demikian statistik resmi.