REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Komisi Eropa melarang penggunaan botol isi ulang dan mangkok minyak zaitun di meja restoran tahun depan. Sejak 1 Januari 2014, restoran hanya dapat melayani minyak zaitun dalam kemasan yang berlabel standar Uni Eropa.
Komisi UE mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk melindungi konsumen dan meningkatkan kebersihan. Namun, kritikus menuduh Uni Eropa tidak peka terhadap krisis ekonomi. Juru bicara komisi Eropa Oliver Bailly mengatakan, peraturan minyak zaitun akan menguntungkan konsumen.
"Kami hanya membuat jelas bahwa ketika anda ingin memiliki minyak zaitun kualitas tertentu di sebuah restoran, anda mendapat apa yang anda bayar," ujarnya dilansir BBC. Namun, pemilik restoran London Sam Clark mengkritik larangan tersebut.
"Ini akan mempengaruhi kami. Kami membeli minyak dari perkebunan di Spanyol untuk melayani pelanggan kami," ujarnya. Minyak zaitun sering menjadi target penupuan makanan.
Minyak murah dijual di tempat kepada konsumen tanpa disadari. Sementara, produsen minyak zaitun terbesar di Uni Eropa, Spanyol, Portugal, Yunani, dan Italia terpukul oleh krisis ekonomi.