REPUBLIKA.CO.ID,ABUJA -- Militer Nigeria menerapkan jam malam di belasan wilayah menyusul deklarasi perang terhadap kelompok militan Boko Haram di negara itu.
Serangan udara di wilayah timur laut Nigeria mulai menewaskan beberapa target serangan dan sipil. Aljazeera melansir, pengerahan militer dilakukan Pemerintahan di Abuja, sejak Rabu (15/5) pekan lalu, di tiga negara bagian.
Namun eskalasi militer tidak terduga memaksa pemerintah mulai menyisir kantung-kantung Boko Haram di beberapa negara bagian lain dan menerapkan jam malam secara permanen.
Dikatakan sejumlah jet tempur dan helikopter serbu mulai melakukan serangan di beberapa titik peperangan. Terutama di pinggiran selatan Kota Maiduguri di Negara Bagian Borno.
Kota tersebut masih dalam penguasaan Boko Haram. Setidaknya 10 orang sudah dipastikan tewas. Pemerintah meyakini korban tewas tersebut teridentifikasi sebagai bagian dari komplotan bersenjata.
Militer juga mengatakan sudah menawan 65 orang yang diduga bergabung dengan Boko Haram. ''Kami akan melanjutkan serangan-serangan ini ke basis-basis militer mereka (Boko Haram),'' kata Juru Bicara Militer Brigadir Jenderal Chris Olukolade, seperti dilansir BBC News, Ahad (19/5).
Kata dia, prioritas utama serangan terdapat di jantung Kota Maiduguri. Negara Bagian Borno menjadi salah satu daerah operasi militer, selain Negara Bagian Yobe dan Adamawa.