Ahad 19 May 2013 19:00 WIB

Rusia Pasok Senjata ke Suriah, Ini Reaksi Israel

Militan Suriah
Foto: Press TV
Militan Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Israelnmengatakan senjata canggih yang dipasok oleh Rusia buat negara yang dilanda kerusuhan, seperti Suriah, dapat jatuh ke tangan yang salah dan "digunakan untuk melawan negara Yahudi".

Pengiriman rudal anti-kapal buatan Rusia, Yakhont, ke Suriah dikutuk oleh Amerika Serikat pada Jumat (17/5) dan Israel juga khawatir mengenai prospek pasokan sistem rudal pertahanan udara canggih S-300 Rusia kepada Damaskus.

Meskipun Israel tak mau memihak dalam krisis antara Presiden Suriah Bashar al-Assad dan gerilyawan, yang berusaha menggulingkan dia, beberapa sumber Israel dan Barat mengatakan Tel Aviv telah melancarkan serangan udara ke dalam wilayah Suriah. Tujuannya ialah "untuk menghancurkan senjata yang dipercayanya ditujukan kepada kelompok gerilyawan Lebanon, Hizbullah".

Menteri Kehakiman Israel Tzipi Livni memberitahu Radio Angkatan Darat," (Senjata) dapat sampai ke pihak lain di Suriah atas Lebanon dan digunakan untuk melawan Israel".

"Ini bukan hanya senjata sembarangan, ini senjata penentu, dan itu sebabnya mengapa ada tanggung jawab pada semua negara besar dunia, tentu saja Rusia juga, untuk tidak memasok senjata semacam itu," kata Livni sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang. Ia menambahkan Israel "memiliki hak untuk mempertahankan diri".

Israel tidak membantah tapi juga tidak mengkonfirmasi laporan bahwa Israel menyerang rudal yang dipasok Iran dan disimpin di dekat Damaskus pada Mei. Senjata tersebut diduganya sedang menunggu dikirim buat Hizbullah", sekutu Bashar yang terlibat perang melawan Israel pada 2006.

Pejabat senior pertahanan Israel Amos Gilad mengatakan rudal S-300 dan Yakhont "tampaknya akan berakhir di tangan Hizbullah dan mengancam pasukan Israel serta AS di Teluk".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement