Senin 20 May 2013 02:27 WIB

Cina Desak Pembebasan Kapal Nelayan yang Ditahan Korut

Bendera Korut/ilustrasi
Foto: mega-flags.com
Bendera Korut/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SHANGHAI, CINA -- Pasukan Korea Utara menahan kapal pencari ikan milik nelayan Cina, kata pejabat pemerintah Cina kepada kantor berita resmi negara tersebut, Xinhua, Ahad (20/5), yang menghidupkan potensi keretakan hubungan antara dua negara yang bersekutu ini.

Penasihat Cina untuk Korea Utara Jiang Yaxian mengungkapkan Korut telah "merebut" kapal milik swasta dari wilayah utara kota Dalian yang terletak di antara Cina dan Semenanjung Korea, kata laman resmi kantor berita tersebut.

Ketegangan memanas antara Korut dan Cina, yang merupakan negara terpenting dalam mendukung langkah politik dan perekonomiannya. Sejumlah Bank China telah membekukan devisa atau valuta asing Korut di tengah kepenatan Beijing akibat senjata nuklir dan program peluru kendali balistik Pyongyang.

Mengabaikan seruan internasional untuk menahan diri, Korut menembakkan rudal berkekuatan menengah dari pantai timur, pada Ahad (19/5) yang merupakan keempatkalinya selama dua hari terakhir, kata Kantor Berita Korsel Yonhap.

Media-media resmi Cina mengutip pemilik kapal yang ditahan, Yu Xuejun, mengatakan Korut telah meminta 600 ribu yuan atau 97,600 dolar AS jika ingin kapal itu dikembalikan lengkap dengan 16 awaknya.

Yu mengatakan kapal tersebut ditangkap pada 5 Mei dan dia telah mendekati pemerintah Cina pada lima hari kemudian untuk meminta bantuan.

"Setelah menerima panggilan, Kedutaan Cina segera mengirim perwakilan ke Biro Konsular Kementerian Luar Negeri DPRK (Korea Utara), dan meminta pembebasan kapal dan awak secepat mungkin," kata konselor Jiang kepada Xinhua. "Kami akan terus berupaya untuk meyakinkan masalah ini diselesaikan secara baik dan secepatnya," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement