REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Polisi di Kenya menembak mati dua tersangka 'teroris', seorang pria dan seorang wanita, yang menggunakan bayi sebagai tameng selama penyerbuan yang membuat sejumlah polisi mengalami luka-luka akibat ledakan granat. Demikian kata seorang pejabat pada Minggu.
Polisi mengatakan mereka melakukan penyerbuan pada Sabtu malam ke sebuah rumah dimana kedua orang itu bersembunyi di daerah pinggiran Nairobi, ibu kota Kenya.
"Kami menerima informasi bahwa mereka merencanakan serangan. Dan begitu kami mengetahui tempat persembunyian mereka, kami segera bertindak," kata Augustine Nthumbi, kepala kepolisian daerah pinggiran Kasarani Nairobi, yang memimpin operasi penyerbuan itu, kepada wartawan, Minggu.
"Perlu waktu beberapa saat sebelum mereka tewas karena mereka menolak membuka pintu rumah dan melemparkan granat ke arah aparat-aparat kami," katanya dengan menambahkan bahwa sejumlah polisi cedera akibat ledakan granat.
"Tersangka adalah seorang pria dan seorang wanita. Kami mengalami kesulitan karena mereka menggunakan bayi delapan bulan sebagai tameng. Untungnya, bayi itu tidak terluka," katanya.
"Bayi itu dibawa ke rumah sakit karena syok dan penghirupan asap," lanjutnya. Asap itu berasal dari gas air-mata yang ditembakkan oleh polisi ke dalam rumah tersebut.
"Ini orang-orang berbahaya. Mereka anggota sebuah kelompok teroris dan kami yakin mereka mempunyai kaki-tangan yang masih harus kami cari," kata Nthumbi di lokasi kejadian.