Senin 20 May 2013 11:06 WIB

Mursi Tolak Bernegosiasi Dengan Penculik

Muhammad Mursi
Foto: Reuters
Muhammad Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir, Muhammad Mursi, Ahad (19/5), menolak dialog apa pun dengan penculik tujuh prajurit Mesir di Sinai. Usulan dialog mencuat setelah para prajurit Mesir muncul di rekaman video daring untuk memohon pembebasan mereka.

"Takkan ada dialog dengan penjahat," kata Mursi sebagaimana dikutip kantor berita resmi Mesir MENA saat ia bertemu dengan pemimpin beberapa partai politik.

Para pejabat Mesir tersebut membahas upaya untuk membebaskan ketujuh prajurit yang diculik pada Kamis pagi (16/5) oleh gerilyawan di Sinai Utara.

"Kami takkan jadi korban pemerasan," kata Presiden Mesir tersebut. Ia menegaskan perlunya pembangunan sosial dan ekonomi menyeluruh di Sinai sebagai salah satu cara memerangi fanatisme yang berkembang di semenanjung itu.

Rekaman video yang diposting di YouTube pada Ahad itu memperlihatkan tujuh pemuda dengan mata ditutup dan tangan di atas kepala. Mereka mengaku sebagai tentara yang diculik serta menyebutkan nama, satuan dan usia mereka.

Salah seorang sandera yang ditodong senapan oleh seseorang yang tak tampak di layar itu mengatakan para penculik menuntut pembebasan beberapa tahanan politik Sinai, termasuk Hamada Abou Sheita. Sheita dijatuhi hukuman mati sehubungan dengan serangan 2011 atas kantor polisi di Sinai Utara.

''Melalui video berdurasi dua-menit itu, orang yang tampil sebagai sandera tersebut mengisi pesan yang sama kepada Menteri Pertahanan Abdel-Fattah As-Sisi,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Senin.

Ia mengatakan, "Anak buah kamu sekarat sementara kamu berada di kantormu."

"Tolong lah kami, Presiden?" lelaki dengan mata tertutup itu berteriak pada akhir rekaman video. Kementerian Dalam Negeri Mesir sedang mempelajari dan mengabsahkan rekaman video tersebut.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement