Senin 20 May 2013 11:43 WIB

Ancaman Suriah Bikin Israel 'Kebakaran Jenggot'

Benyamin Netanyahu
Foto: REUTERS
Benyamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel 'kebakaran jenggot' saat Suriah mengumumkan menyiagakan rudal paling canggih yang bisa memporak-porandakan Tel Aviv. Ancaman itu dikeluarkan Suriah jika Israel melancarkan serangan lain terhadap wilayah mereka.

Ancaman Suriah itu ditanggapi serius Negeri Bintang David. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, pemerintahannya tetap terikat komitmen untuk mencegah pengiriman senjata canggih kepada gerilyawan Lebanon, Hizbullah.

"Kami akan bertindak sejalan dengan kebijakan yang telah kami tetapkan untuk mencegah sekuat mungkin pengiriman senjata canggih kepada Hizbullah dan anasir teror," kata Radio Militer mengutip pernyataan Netanyahu, Senin (20/5).

Pemerintah Israel, kata Netanyahu, beroperasi dengan cara yang bertanggung-jawab, penuh tekad guna menjamin kepentingan tertinggi negara, yaitu keselamatan warganya. Ia berikrar akan terus menjamin kepentingan keamanan Israel.

Hizbullah dilaporkan telah memiliki persenjataannya sendiri, rudal Tishreen, buatan Suriah, yang dikenal dengan nama M-600. Rudal tersebut memiliki jangkauan lebih dari 200 kilometer hingga Israel Tengah dan masing-masing dapat membawa hulu ledak seberat setengah ton.

Uzi Rubin, ahli terkemuka rudal Israel, mengatakan kepada Sunday Times, Suriah memiliki banyak rudal Tishreen. Ditambahkannya, penembakan rudal itu ke Israel dapat berpotensi melumpuhkan semua penerbangan komersial yang datang ke atau pergi dari negeri tersebut.

Persiapan yang dilaporkan dilakukan Suriah untuk menembak Israel dilakukan setelah dua serangan yang diduga dilakukan Israel terhadap Damaskus awal Mei. Menurut laporan, serangan itu ditujukan kepada pengiriman rudal canggih buatan Iran, Fateh-110, untuk Hizbullah. Israel belum secara resmi mengakui Tel Aviv melancarkan serangan tersebut. Tapi beberapa pejabat Israel yang tak jati diri mereka tak disebutkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement