REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi menyebutkan bencana banjir yang terjadi saat ini di beberapa daerah, khususnya di wilayah selatan, sebagian besar disebabkan ulah manusia.
"Misalnya, adanya penyempitan aliran sungai akibat pembangunan permukiman dan sedimentasi sehingga sungai menjadi dangkal karena kebiasaan warga yang tinggal di aliran sungai itu membuang sampah langsung ke sungai," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar, Senin (20/5).
Menurut Irwan, dari pantauan pihaknya di lapangan bencana banjir seperti yang terjadi di Kecamatan Purabaya dan beberapa daerah lainnya dikarenakan adanya penyempitan aliran sungai dan tingginya sedimentasi.
Begitu hujan deras dan datang banjir bandang, kata dia, aliran sungai tidak bisa mengampung debit air dan akhirnya masuk ke permukiman warga.
Walaupun demikian, tidak seluruhnya bencana banjir disebabkan oleh tangan manusia. Misalnya, di Kecamatan Gunungguruh karena adanya banjir kiriman dari daerah lain. Banjir juga bisa disebabkan oleh tidak berfungsinya saluran air dan drainase sehingga jika saat turun hujan air tersebut menggenang dan bisa merendam permukiman warga.
"Untuk kejadian banjir di Kecamatan Cisolok yang merusak 234 rumah, masih dalam penelitian kami. Namun, dilihat di lokasi banjir tersebut bisa dikatakan disebabkan oleh adanya sedimentasi dan penyempitan sungai, tetapi belum diketahui sedimentasi tersebut akibat ulah manusia atau bukan," tambahnya.