REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, pada Selasa (21/5) berjanji membuka lebih lebar pasar Cina untuk India dan mendorong neraca perdagangan dinamis untuk meningkatkan hubungan ekonomi serta mengendurkan ketegangan di antara kedua raksasa Asia itu.
Kesepakatan di bidang perdagangan itu disebut-sebut akan menjadi "mesin baru" untuk mengangkat perekonomian dunia, yang terpuruk. Kerja sama ini muncul di tengah upaya kedua negara mengakhiri sengketa militer di perbatasan Himalaya.
"Kita memiliki kemampuan untuk mengurangi ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara," kata Li di hadapan pengusaha di New Delhi. Ia mengomentari kekhawatiran pengusaha India atas neraca perdagangan yang masih berat pada hina.
"Cina bersedia menyediakan fasilitas untuk lebih banyak produk India memasuki pasar Cina," imbuh Li yang memilih India sebagai negara pertama yang dikunjungi dua bulan setelah ia menjabat perdana menteri.
Cina, lanjut dia, juga bersedia melakukan negosiasi tentang perdagangan regional Cina-India. Hanya saja Li tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
hina merupakan mitra dagang India terbesar, dengan nilai perdagangan dwipihak pada akhir tahun anggaran hingga Maret 2013 mencapai 67,83 miliar dolar AS, naik dari 2,1 miliar dolar pada 2001-2002.
Defisit perdagangan India dengan negara tetangganya itu melonjak menjadi 40,77 miliar dolar AS tahun lalu, dari hanya 1,08 miliar dolar AS pada 2001-2001.
Li mengatakan, ia menginginkan neraca perdagangan yang dinamis karena dua negara bertetangga tersebut menargetkan nilai perdagangan dwipihak mencapai 100 miliar dolar AS hingga 2015