Selasa 21 May 2013 22:29 WIB

Mesir Didesak Pangkas Subsidi Energi

Mata uang pound Mesir
Foto: REUTERS
Mata uang pound Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Seorang pejabat Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa mendesak Mesir, sebuah negara pengimpor minyak, untuk memangkas subsidi energi dan membelanjkan lebih banyak di bidang lain untuk menghidupkan kembali ekonominya.

Berbicara kepada wartawan di Dubai, Masood Ahmed, kepala IMF untuk Timur Tengah dan Asia Tengah, mengatakan kesenjangan kekayaan di beberapa negara Arab pengimpor minyak, termasuk Mesir, semakin lebar setelah dua tahun kekacauan.

Ia mendesak Mesir untuk memotong subsidi energi, mengatakan ukuran mereka (subsidi energi) adalah dua sampai tiga kali lebih besar dari uang yang dihabiskan untuk pendidikan.

"Kebijakan ini harus dihentikan. Subsidi energi dapat merembet dan lebih lanjut membawa beban keuangan dan ekonomi," kata Ahmed.

Dia menunjukkan bahwa Mesir telah melakukan negosiasi sejak 2011 dengan IMF untuk pinjaman 4,8 miliar dolar AS, tetapi subsidi energi yang besar menjadi perhatian untuk IMF.

Menurut Bank Sentral Mesir, cadangan devisa telah merosot dari 36 miliar dolar AS pada Januari 2011 menjadi 13,4 miliar dolar AS pada akhir Maret.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement