Rabu 22 May 2013 08:28 WIB

Penentang Pernikahan Homo Bunuh Diri di Katedral

Bunuh diri (ilustrasi)
Bunuh diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PARIS -- Seorang pria berusia 78 tahun dan dikenal sebagai pegiat politik dari sayap kanan melakukan aksi bunuh diri di altar katedral Notre Dame di Paris, Selasa (21/5). Ia menembak mulutnya, tiga hari setelah hukum yang mengesahkan pernikahan sejenis efektif berlaku.

Aksi bunuh diri Dominique Venner ini tentu membuat para wisatawan di katedral kalang kabut berlarian. Polisi setempat pun langsung mengevakuasi jasad ahli sejarah yang dikenal dengan esai yang tajam sebagai pengikut sayap kanan dan penentang sengit pernikahan antarpasangan homo itu.

"Venner tidak mengeluarkan pernyataan apapun ketika menembak diri sendiri pada tengah hari itu," kata sumber di kepolisian setempat.

Ia membawa sepucuk surat pribadi, tapi isinya tidak dibeberkan untuk media. Tanggal 21 Mei dalam blog pribadinya, Venner mengajak pembacanya untuk bergabung dalam pawai unjuk rasa yang direncanakan pada Ahad (19/5) menentang pemerintahan Sosialis yang melegalkan hukum pernikahan sejenis dan yang mulai berlaku efektif pada akhir pekan lalu.

Presiden Prancis Francois Hollande mengumbar janji manis dalam kampanye untuk membuat Prancis sebagai negara ke-14 yang mengakui pernikahan sejenis. Reformasi sosial terbesar di negara itu dalam tiga dasawarsa tersebut didukung oleh sekelompok kecil warga Prancis, survei menunjukkan.

Venner berperang untuk Prancis dalam perang kemerdekaan Algeria 1954-1962 dan kemudian ia menjadi penganut garis keras sayap kanan, penulis masalah militer dan sejarah politik.

Menteri Dalam Negeri (Mandagri) Manuel Valls menyesali kenyataan Venner memilih katedral ternama itu untuk tempat bunuh diri.

"Notre Dame adalah katedral Paris, salah satu lambang keindahan Ibukota dan negeri kita. Kami sangat sadar akan reaksi atas tindakan seperti ini," ujarnya.

Bangunan katedral yang tampak menonjol di tepi Sungai Seine di jantung kota Paris adalah gedung berumur 850 tahun yang saat kejadian sedang dipadati pengunjung yang dikejutkan oleh tembakan, kata seorang siswa Pricne Salabanzi, yang berada di gereja itu untuk beribadah.

"Semua menjadi terpaku ketika ia menembak dirinya sendiri di bagian kepala. Semua orang menjadi trauma," kata dia kepada Reuters.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement