REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Pemerintah Israel terpecah mengenai masalah perdamaian dengan Palestina. Demikian kata perunding dan Menteri Kehakiman Israel, Tzipi Livni, pada Kamis menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry.
"Ada perbedaan ideologi di jantung pemerintah," kata Livni kepada radio publik.
''Mengulur-ulur proses perdamaian sejak September 2010 hanya melayani kepentingan mereka untuk berpikir bahwa setiap harinya (tanpa perjanjian damai) memungkinkan mereka untuk membangun rumah baru,'' kata Livni mengacu pada pemukiman Yahudi yang dibangun di wilayah Palestina yang diduduki. Itu menjadi isu utama yang mencegah kembali ke perundingan.
"Tetapi ini bukan posisi mayoritas penduduk Israel," katanya menambahkan.
Pernyataan Livni datang beberapa jam menjelang pertemuan dengan Kerry yang tiba di Israel pada Kamis. Kerry datang untuk mendorong dimulainya kembali pembicaraan. Itu merupakan kunjungan keempatnya ke kawasan sejak menjabat pada Februari.
Kerry bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Shimon Peres. Dia juga akan melakukan perjalanan ke Ramallah untuk bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas.