REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Kamis mengutuk pembunuhan seorang prajurit Inggris di London oleh dua tersangka pegaris keras sebagai "menjijikan" dan "mengerikan".
"Amerika Serikat tetap tegas mendukung Inggris, sekutu dan teman kami, melawan ekstremisme dan teror," kata Obama dalam pernyataan tertulis.
"Tidak ada pembenaran untuk tindakan seperti itu, dan doa kita untuk keluarga korban. Polisi dan petugas keamanan telah menanggapi tindakan mengerikan ini dan melayani masyarakat, dan rakyat Inggris," kata Obama.
"Hubungan khusus kami dengan Inggris sangat penting terutama selama masa sulit," katanya.
Presiden mengatakan bahwa perjalanannya ke Irlandia Utara untuk pertemuan puncak G8 bulan depan akan meliputi pembicaraan mengenai ancaman yang dihadapi baik oleh Amerika Serikat dan Inggris.
Para pejabat Inggris mengidentifikasi korban serangan Rabu di dekat barak militer di Woolwich sebagai Lee Rigby, seorang penembak senapan mesin dengan Batalyon ke dua di Resimen Kerajaan.
Rigby ditusuk sampai mati dalam suatu serangan yang berani di siang bolong oleh dua orang menggunakan pisau dan golok. Para penyerangnya kemudian menyerukan keluhan terhadap pemerintah Inggris atas keterlibatan militernya di negara-negara Muslim.
sumber : Antara