REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran membantah punya tentara di Suriah yang mendukung Presiden Bashar al-Assad.
"Musuh Suriah yang sebenarnya membuat tuduhan ini untuk memprovokasi rakyat Iran," ujar Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi.
Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (24/5), dalam sebuah pertemuan di Yordania kemarin pemerintah Barat dan Arab meminta penarikan pasukan Iran dan gerilyawan Lebanon dari Suriah. Pasukan tersebut dilaporkan berperang bersama tentara Suriah dan milisi yang royal kepada Assad di kota Qusayr, dekat perbatasan Lebanon.
"Sebagai jawaban atas pertanyaan apakah pasukan Iran dan Hizbullah berada di Suriah, perdana menteri mengatakan tidak pernah ada kehadiran pasukan militer Iran di Suriah," begitu laporan di televisi pemerintah Iran.
Iran merupakan sekutu dekat Assad. Negara para Mullah ini menyediakan uang, senjata, intelijen dan pelatihan terhadap pasukan oposisi pemerintah. Dalam pemberontakan di Suriah, lebih dari 80 ribu jiwa terbunuh selama dua tahun terakhir.