Sabtu 25 May 2013 07:29 WIB

Repotnya AS dan Israel Hadapi Suriah

 Sejumlah tank Israel bersiaga di kawasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dekat perbatasan dengan Suriah, Rabu (22/5).
Foto: AP/Ariel Schalit
Sejumlah tank Israel bersiaga di kawasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dekat perbatasan dengan Suriah, Rabu (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM---Pasukan Israel minggu ini menghantam lokasi militer Suriah di seluruh Dataran Tinggi Golan, setelah baku tembak di wilayah pendudukan itu.

Pertempuran itu merupakan peningkatan kekerasan terbaru dalam konflik yang berisiko menyeret lebih banyak tetangga Suriah seperti dilansir situs voa.

Mengenai hal itu, Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon mengatakan,” Kebijakan kami di Suriah jelas. Kami tidak ikut campur dalam perang saudara itu. Tapi untuk situasi di Dataran Tinggi Golan, kami tidak membiarkan dan tidak akan mengizinkan perang merembet ke wilayah kami.”

Potensi merembetnya kekerasan itu membuat Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry prihatin selagi ia mengusahakan perundingan damai bagi sebuah pemerintahan transisi di Damaskus. “Tidak seorangpun yang berilusi mengenai bagaimana sulit, rumitnya masalah itu. Tapi kita juga mengetahui bahwa terjadi pembunuhan masal, ketidakstabilan Suriah yang luar biasa merembet ke Lebanon, Yordania dan jelas berdampak pada Israel,” kata Kerry.

 Khususnya karena pejabat-pejabat pertahanan Israel menyaksikan Russia dan Iran memasok senjata pada Suriah.

“Misil-misil S-300 datang dari Russia atau negara-negara lain, misil-misil Iran membuat kawasan itu tidak stabil. Amerika berkomitmen bukan hanya dalam membela Israel namun juga prihatin atas kawasan itu, berupaya mengatasi masalah ini,” lanjut Kerry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement