REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Sedikitnya 150 mahasiswi keracunan makanan pada Jumat (24/5) di Universitas Zagazig di Provinsi Sharqiya, Delta Nil, di Mesir, kata seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan kepada Xinhua.
"Sebanyak 150 mahasiswi keracunan makanan di Universitas Zagazig tapi tak ada laporan mengenai korban meninggal," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Yahya Moussa pada Jumat kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Moussa menyatakan 100 mahasiswi dikirim ke rumah sakit universitas dan sisanya dibawa ke rumah sakit yang berdekatan. Sementara itu Ibrahim Hindawi, Sekretaris di Kementerian Kesehatan Sharqiya, mengatakan kepada Xinhua "satu tim medis telah dibentuk guna memeriksa mahasiswi tersebut sebelum memperkenankan mereka meninggalkan rumah sakit".
As-Sayid Farag, Penyelia di Dinas Ambulans setempat, mengatakan cukup banyak ambulans dikirim untuk membawa semua mahasiswi itu ke rumah sakit. "Pemerintah menyediakan lebih dari 20 ambulans untuk membawa mahasiswi yang jadi korban keracunan makanan tersebut," kata Farag.
Dia menambahkan jumlah kasus keracunan itu meningkat. Pada 5 Mei, Mesir mengumumkan 350 kasus dugaan keracunan makanan di Gubernuran Sinai Utara, Ismailia dan Port Said, sehari setelah 25 mahasiswa diduga keracunan di satu asrama mahasiswa Universitas Islam Al-Azhar, yang telah dua kali dilanda kasus serupa pada April.
Pada 1 April lebih dari 500 mahasiswa Universitas Al-Azhar jatuh sakit setelah mereka mengkonsumsi ayam yang sudah basi, dan mengakibatkan rektor universitas tersebut Osama al-Abd dipecat. Pada 29 April, sedikitnya 179 mahasiswa jatuh sakit, setelah mereka makan siang --yang dilaporkan berisi ikan tuna yang sudah busuk.