Sabtu 25 May 2013 12:20 WIB

MI5 Diduga Pernah Tawarkan Pekerjaan ke Pelaku Serangan Woolwich

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Petugas forensik dari kepolisian sedang melakukan pengamatan di lokasi tempat seorang pria dibunuh di Woolwich, London Tenggara.
Foto: Reuters
Petugas forensik dari kepolisian sedang melakukan pengamatan di lokasi tempat seorang pria dibunuh di Woolwich, London Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, MI5 pernah menawarkan tersangka penyerangan di Woolwich, Inggris, Michael Adebolajo, jika ia tertarik untuk bekerja sama dengan mereka. ''Tawaran itu diajukan enam bulan sebelum kejadian,'' kata teman masa kecil Adebolajo, Abu Nusaybah.

Abu Nusaybah adalah teman Adebolajo, satu dari dua lelaki yang ditahan setelah pembunuhan Drummer Lee Rigby di tenggara London, Rabu (22/5) lalu.

Ia mengatakan Adebolajo menolak pendekatan dari agen keamanan Inggris. Hanya saja, tak ada pihak Whitehall yang bersedia dikonfirmasi tentang hal itu.

Abu Nusaybah ditahan setelah wawancara dengan BBC. Polisi Met mengatakan pria 31 tahun itu ditahan pada Jum'at (24/5) pukul 21:30 waktu setempat.

Ia ditahan atas dugaan kejahatan terorisme dan untuk mengumpulkan keterangan terkait eksekusi dua rumah di timur Lindon. Penahanan itu tidak secara langsung terkait dengan pembunuhan drummer Rigby.

Dalam wawancara dengan BBC, Abu Nusaybah menduka 'tawaran' dari MI5 itu telah diberikan kepada temannya Adebolajo setelah ia ditahan pihak keamanan saat ia ke Kenya tahun lalu.

Abu Nusaybah juga menuturkan Adebolajo mengeluhkan kekerasan fisik dan seksual yang diterimanya selama interogasi di tahanan salah satu negara Afrika.

Setelah kejadian itu, kata Nusaybah, temannya itu menjadi pendiam dan nampak tak bersemangat.

Ia mengatakan Adebolajo dibuntuti MI5 sekembalinya dari Afrika. MI5 membuntuti Adebolajo sampai rumahnya. ''Ia menjadi ketakutan", kata Abu Nusaybah.

Abu Nusaybah menambahkan, ''Mereka (MI5) menganggunya. Mereka juga tak akan meninggalkannya. Itu yang disampaikan Michael Adebolajo di sebuah jalan di Woolwich.''

''Adebolajo secara tersirat mengatakan mereka (MI5) menanyakan apakah ia mengenal baik beberapa orang (MI5) yang datang menemuinya,'' kata Abu Nusaybah.

Namun Adebolajo mengatakan tak kenal dan mereka malah menawarinya 'pekerjaan' itu. Secara eksplisit Adebolajo menolak dan menegaskan jika ia tak mengenal orang-orang ini.

Secara umum, bukanlah hal aneh jika pihak keamanan mendekati orang tertentu untuk menggali informasi atau bahkan menjadikannya narasumber rahasia.

Adebolajo (28) berasal dari Romford, London Timur. Sementara satu tersangka lain, Michael Adebowale (22) berasal dari Greenwich, London Tenggara. Kamis (23/5), sumber dari Whitehall mengatakan keduanya telah mengenal MI5 selama delapan tahun.

Sesaat setelah pembunuhan, Adebolajo terekam oleh orang yang melintas dengan mengatakan ia lah pelaku penyerangan itu. Ia melakukannya karena tentara Inggris membunuh umat Islam setiap hari.

Polisi bersenjata tiba di lokasi dan menembak dua pelaku yang tak melakukan perlawanan. Adebolajo dan Adebowale kini masih dirawat di rumah sakit.

Dua wanita usia 29 dan 31 tahun, yang sempat ditahan atas dugaan konspirasi pembunuhan itu, telah dibebaskan. Namun seorang pria berusia 29 tahun masih dirawat intensif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement