REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Seorang utusan Korea Utara (Korut) bertemu seorang pejabat senior militer Cina, Jumat (24/5). Dia menyampaikan kesediaan negaranya untuk berbicara dengan semua pihak guna meredakan ketegangan di wilayah tersebut untuk membantu Pyongyang memperbaiki hubungan dengan pendukung utamanya.
Kementerian Pertahanan Cina dan pers lokal mengatakan bahwa Marsekal Choe Ryong-hae, direktur Biro Politik Umum Tentara Rakyat Korea Utara, bertemu dengan Fan Changlong, wakil ketua Komisi Militer Pusat Cina di ibu kota.
Utusan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, itu tiba Rabu setelah hubungan bilateral mereka mencapai titik terendah atas seruan Beijing untuk tidak meluncurkan roket jarak jauh tahun lalu. Tindakan ini menyebabkan Cina mendukung sanksi PBB menghukum Korea Utara karena menentang keinginan masyarakat internasional.
Pada pertemuan tersebut, Fan menjelaskan bahwa Cina ingin semua pihak untuk mematuhi denuklirisasi Semenanjung Korea dan untuk menyelesaikan masalah yang berkembang melalui dialog, kata media Cina setelah pertemuan, yang dilansir Yonhap, Sabtu (25/5).
Media ini juga melaporkan bahwa pejabat Cina mengatakan senjata nuklir Korut menyebabkan ketegangan meningkat dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. "Sebagai tanggapan, Choe mengatakan DPRK menerima saran Cina dan bersedia untuk berbicara," kata media lokal.