Ahad 26 May 2013 15:14 WIB

Tentara Filipina Siaga Satu Hadapi Serangan Balasan Abu Sayyaf

Tentara Filipina
Tentara Filipina

REPUBLIKA.CO.ID, COLORADO, FILIPINA -- Keamanan di Provinsi Sulu, Filipina selatan, ditempatkan pada siaga tinggi pada Minggu untuk kemungkinan serangan balasan kelompok Abu Sayyaf karena jumlah korban tewas dalam bakutembak sengit antara Marinir dengan kelompok tersebut mencapai 12.

"Pasukan mengejar gerilyawan dan serangan balasan mungkin terjadi karena Abu Sayyaf menderita banyak korban selama pertempurannya di pedalaman Patikul," kata Kepala Inspektur Noel Delos Reyes, kepala polisi di Wilayah Otonomi Muslim Mindanao.

Ia memerintahkan semua pasukan di provinsi itu untuk mengambil langkah pencegahan untuk mencegah serangan apa pun yang mungkin dilakukan Abu Sayyaf karena salah satu korban mereka adalah anak dari pemimpin Abu Sayyaf Adzmar Sawadjali.

"Mereka mungkin menggelar pemboman dan penculikan untuk mengalihkan perhatian polisi serta tentara yang mengejar mereka," kata Reyes.

Setidak-tidaknya tujuh Marinir dan lima Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak pada Sabtu di desa Tugas. Sembilan Marinir lain dan sekitar 10 pejuang Abu Sayyaf terluka. Pasukan berada di misi melawan gerilyawan yang terlibat dalam insiden penculikan terbaru di Sulu ketika mereka bertemu dengan kelompok Abu Sayyaf.

Dengan didukung 380 pejuang kelompok Abu Sayyaf, yang didirikan pada awal 1990-an oleh kalangan garis keras Islam, merupakan salah satu kekuatan anti-pemerintah utama di Philippints. Kelompok ini terkenal karena penculikan, pemboman dan pemenggalan di Filipina selatan selama dekade terakhir.

sumber : Antara/ Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement