REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Seorang remaja berusia 12 tahun menggantung dirinya sendiri di kamarnya, Rabu (22/5) lalu. Remaja perempuan itu adalah Gabrielle Molina, yang ditemukan oleh saudara perempuannya sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
''Dia di-bully di sekolah,'' kata seorang teman sekelasnya di Jean Nuzzi Intermediate School 109 New York, Samantha Marin. Begitu pula yang ditulis Gabrielle dalam surat terakhirnya sebelum ia bunuh diri.
Dalam surat tersebut, anak baru gede ini menuliskan bahwa ia diejek oleh teman-temannya. Ia dikatai pelacur, bahkan teman-temannya mengejek hubungan Gabrielle dengan pacarnya dan mengejek selera musiknya.
Tak hanya menyakiti secara verbal, Polisi setempat seperti dilansir dalam New York Daily News mengatakan ia mengalami cyber bullying. Temannya membuat video buruk tentang Gabrielle dan mempostnya di YouTube.
Ayah Gabrielle, George Molina mengatakan putrinya kehilangan gairah hidupnya. Putrinya tersebut kehilangan nafsu makan karena tekanan batin.
George bercerita bahwa ia terus menyemangati anaknya itu dan berusaha membuatnya selalu bahagia. ''Saudara dan ibunya membawanya ke mal dan memintanya membeli apa saja yang dia inginkan, tapi Gab berkata ia akan baik-baik saja,'' ujarnya.
Samantha mengatakan Gabrielle pernah mengatakan ia sangat tidak nyaman berada di sekolah, ia ingin pindah. Lantaran sepertinya setiap orang di sekolah ingin menerkam.
Lingkungan Jean Nuzzi Intermediate School 109 memang diketahui memiliki nilai "C" dalam laporan kota tahun 2012. Sekitar 80 persen siswa di sekolah tersebut mengaku pernah mengalami bully. Sekitar 70 persen siswa dalam laporan tersebut mengatakan tempat yang paling aman adalah di kamar mandi dan lorong.