REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Angka kelahiran di Korea Selatan terus merosot pada Maret di tengah penundaan perkawinan dan penundaan oleh pasangan untuk mempunyai anak. Demikian satu laporan pemerintah pada Senin.
Statistik Korea mencatat jumlah bayi yang dilahirkan pada Maret berjumlah 38.800 bayi. Angka tersebut turun 10,2 persen dari tahun sebelumnya. Selama tiga bulan pertama tahun ini, kasus kelahiran turun 6,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Angka kelahiran pada Maret menunjukkan penurunan bulanan berturut-turut selama tiga bulan setelah turun 0,4 persen pada Januari dan 9,1 anjlok persen pada Maret.
''Sebagian rendahnya angka kelahiran disebabkan oleh terus berkurangnya angka pernikahan,'' kata laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Senin siang.
Jumlah perkawinan merosot 16 persen dari tahun sebelumnya jadi 23.600 pada Maret. Itu merupakan penurunan yang terjadi selama lima bulan berturut-turut.
Pemuda yang memasuki usia perkawinan cenderung menunda perkawinan mereka dan penundaan untuk memiliki anak di Korea Selatan. Kecenderungan ini meningkat di tengah peningkatan biaya untuk membesarkan anak dan biaya hidup sehari-hari.