REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Skandal susu formula yang mengandung melamin di Cina pada 2008 lalu memukul perusahaan lokal namun meningkatkan penjualan perusahaan asing hingga dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Untuk merebut kembali pasar, perusahaan susu lokal Cina memasang label 100 persen impor dan harga kompetitif.
Hal itu dilakukan perusahaan Cina seperti Yashili, Biostime International Holdings, serta Zhejiang Beingmate Scintifi Technology Industri and Trade Co Ltd.
"Kami adalah perusahaan internasional asal Cina yang sama seperti Coca-Cola atau McDonald's dari AS," ujar juru bicara Yashili dilansir Reuters.
Pasar susu formula Cina diperkirakan akan tumbuh sampai 25 miliar dolar AS pada 2017. Hal itu didorong pertumbuhan ibu yang bekerja. Isu keamanan makanan sejauh ini mendorong perusahaan internasional seperti Nestle, Danone, Abbott Laboratories, dan Mead Johnson Nutrition Co, merebut pasar.
Perusahaan lokal saat ini berjuang kembali dengan mengadopsi standar keselamatan asing. Perusahaan Cina, Menghiu Dairy Co Ltd pun memilih membuat kesepakatan dengan perusahaan asing, Danone.
"Saya tidak meremehkan kekuatan merek Cina untuk mendapat pasar atas dan mendapat kepercayaan dari konsumen Cina, tetapi membuat hubungan internasional seperti ini merupakan kuncinya." ujar Direktur Market Research Group, Shaun Rein.
Menurutnya, kerjasama tersebut dapat bermanfaat bagi keduanya. Kerja sama dapat meningkatkan standar keamanan dan kualitas produk, serta pemasaran dan distribusi lokal.
Perusahaan lokal ingin mendapat pasar dari pertumbuhan kelas menengah dimana ibu banyak bekerja. Kelas menengah cina sekitar 300 juta orang atau sekitar seperlima dari 1,3 miliar populasi. Jumlah itu diperkirakan naik lebih dari setengahnya pada 2030.