Selasa 28 May 2013 14:49 WIB

Suriah Desak PBB Selidiki Dinas Khusus Qatar

Tank-tank Israel dalam posisi menghadap sebuah desa Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel.
Foto: Reuters/Avihu Shapira
Tank-tank Israel dalam posisi menghadap sebuah desa Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Suriah mendesak penyelidikan internasional atas informasi yang menyebutkan dinas khusus Qatar telah bermain dalam penculikan petugas Perserikatan Bangsa Bangsa di Dataran Tinggi Golan pada 7 Mei. Demikian kata Dubes Suriah untuk PBB, Bashar Jafari, pada konferensi pers.

''Seorang tak dikenal menginstruksikan para penculik melalui telepon dari Qatar dalam gerakan itu,'' kata Jafari. ''Informasi itu telah dikonfirmasi oleh pesan email resmi yang oleh anggota misi PBB di Damaskus telah dikirim ke Markas Besar PBB.''

Jafari merasa bahwa Qatar berusaha mengacaukan situasi di Suriah, merusak keamanan personel PBB dan mengganti pasukan PBB dengan kelompok bersenjata yang menolak pemerintah di Damaskus. Menurut Financial Times Magazine, Qatar telah menghabiskan tiga miliar dollar AS dalam bantuan untuk musuh Presiden Suriah Bashar al-Assad di Suriah.

Seorang pejabat PBB pada pertengahan Mei mengatakan bahwa para penyerang menculik tiga lagi anggota pasukan penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan. Hal tersebut meningkatkan ketegangan di wilayah gencatan senjata itu sebagai dampak dari perang saudara di Suriah.

Setidaknya salah satu dari tiga petugas dari Organisasi Pengawasan Gencatan Senjata PBB (UNTSO) diculik di satu pos pengamatan pada dinihari. Dia adalah petugas dari Selandia Baru, menurut media Selandia Baru.

Para penyerang kemudian membebaskan ketiga petugas itu setelah sekitar empat jam menyusul intervensi ''oleh petugas senior penjaga perdamaian di zona gencatan senjata antara Suriah dan Israel, kata pejabat PBB,'' yang berbicara dengan syarat tak disebut jatidirinya.

sumber : Antara/FNA-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement