REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan tahanan Guantanamo, Terry Holdbrooks Jr, masih ingat bagaimana ia dipenjara. Saat itu, ada satu hal yang membuatnya terkejut.
"Saya itu heran, dengan tahanan muslim yang selalu tersenyum meskipun berjam-jam interogasi dan penyiksaan," ungkap dia kepada para peserta jamaah Islamic Center Huntsville, seperti dikutip Onislam.net, Selasa (28/5).
Ketika itu, Holdbrooks datang ke Guantanamo dengan status tanpa agama. Ia gemar mengonsumsi alkohol dan koleksi tato. Beberapa bulan berada di Guantanamo, Holdbrooks pun menjadi muslim.
Teluk Guantanamo dibuka awal tahun 2002 sebagai bagian dari perang melawan teror setelah tragedi 9/11 di Amerika Serikat. Kamp ini dikenal dengan penyiksaan dan lainnya yang mendorong banyak tahanan akhirnya bunuh diri.
Amnesty International bahkan menggambarkan penjara Guantanamo sebagai simbol penyiksaan dan pengkhianatan terhadap nilai-nilai di Amerika Serikat.