Rabu 29 May 2013 13:06 WIB

Myanmar Berlakukan Jam Malam

 Tentara Myanmar melintasi bangunan yang terbakar yang menampung sebuah panti asuhan untuk anak-anak Muslim di Lashio, Myanmar, Kamis (30/5).     (AP/Gemunu Amarasinghe)
Tentara Myanmar melintasi bangunan yang terbakar yang menampung sebuah panti asuhan untuk anak-anak Muslim di Lashio, Myanmar, Kamis (30/5). (AP/Gemunu Amarasinghe)

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Jam malam dari senja-hingga-fajar diberlakukan di Lashio, kota kecil terbesar di Negara Bagian Shan di Myanmar Utara, dan pengamanan diperketat mulai Selasa malam (28/5), setelah kerusuhan antar-masyarakat terjadi, demikian laporan harian setempat, Rabu (29/5).

Kerusuhan tersebut meletus setelah seorang perempuan lokal yang berdagang bensin dibakar oleh seorang pria dari Kotapraja Kengtung pada Selasa (28/5) sore sekitar pukul 16.00 waktu setempat di satu jalan di Lashio.

Lelaki itu, yang melakukan pembakaran, ditangkap dan ditahan oleh polisi setelah peristiwa tersebut. Ia didapati telah mengkonsumsi tablet stimulan.

Namun, sebanyak 1.000 warga lokal yang marah pada pukul 17.00 waktu setempat mengepung kantor polisi untuk menuntut diserahkannya pelaku pembakaran itu, demikian laporan Xinhua.

Selanjutnya terjadi pembakaran dan pengrusakan dua tempat ibadah dan lebih dari selusin toko di Lashio oleh warga yang marah pada pukul 19.00 waktu setempat. Pemerintah menyatakan situasi telah tak terkendali.

sumber : Antara/ Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement