REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Jam malam dari senja-hingga-fajar diberlakukan di Lashio, kota kecil terbesar di Negara Bagian Shan di Myanmar Utara, dan pengamanan diperketat mulai Selasa malam (28/5), setelah kerusuhan antar-masyarakat terjadi, demikian laporan harian setempat, Rabu (29/5).
Kerusuhan tersebut meletus setelah seorang perempuan lokal yang berdagang bensin dibakar oleh seorang pria dari Kotapraja Kengtung pada Selasa (28/5) sore sekitar pukul 16.00 waktu setempat di satu jalan di Lashio.
Lelaki itu, yang melakukan pembakaran, ditangkap dan ditahan oleh polisi setelah peristiwa tersebut. Ia didapati telah mengkonsumsi tablet stimulan.
Namun, sebanyak 1.000 warga lokal yang marah pada pukul 17.00 waktu setempat mengepung kantor polisi untuk menuntut diserahkannya pelaku pembakaran itu, demikian laporan Xinhua.
Selanjutnya terjadi pembakaran dan pengrusakan dua tempat ibadah dan lebih dari selusin toko di Lashio oleh warga yang marah pada pukul 19.00 waktu setempat. Pemerintah menyatakan situasi telah tak terkendali.