REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara berikrar akan memperkuat penangkis nuklir yang tidak terhingga nilainya. Pernyataan itu mementahkan laporan bahwa negara itu mungkin memulai kembali perundingan multilateral mengenai denuklirisasi.
Satu tajukrencana di halaman depan surat kabar pemerintah Korut, Rodong Sinmun, mengatakan satu penangkis nuklir yang kuat adalah satu-satunya jaminan bagi satu kemenangan akhir melawan kekuatan-kekuatan imperialisme.
"Kita akan memperkuat penguasaan kita atas penangkal nuklir kita yang sangat tidak ternilai ini dan melancarkan perang terhadap imperialis-imperialis dengan kekuatan yang lebih besar," katanya.
Tajuk rencana itu muncul beberapa hari setelah media pemerintah Cina mengatakan pemimpin Korut, Kim Jong-Un, memberitahu kepada Presiden Cina, Xi Jinping, bahwa Pyongyang akan mempertimbangkan dimulainya kembali perundingan enam negara mengenai denuklirisasi.
Kantor berita Xinhua mengatakan pesan itu dikirim melalui sepucuk surat yang disampaikan langsung kepada Xi oleh utusan khusus Kim dalam kunjungan ke Beijing pekan lalu.
Media pemerintah Korut mengonfirmasikan penyerahan surat itu. Tetapi, media setempat tidak menyebutkan apapun mengenai usul dialog itu.