Kamis 30 May 2013 16:58 WIB

Israel Bangun Seribu Rumah di Yerusalem Timur

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Citra Listya Rini
Warga Palestina memprotes pemukiman Israel
Foto: AP/Majdi Mohammed
Warga Palestina memprotes pemukiman Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel berencana membangun lebih dari seribu unit pemukiman baru di Yerusalem Timur. Padahal di saat yang sama Amerika Serikat (AS) berencana menghidupkan kembali perjanjian damai Palestina-Israel.

Direktur pengamat pembangunan pemukiman di Yerusalem, Danny Seidemann mengatakan pemerintah Israel telah menandatangani kontrak pembangunan 30 rumah di Timur Laut distrik Ramot. Kemudian 797 rumah ditawarkan di pemukiman Gilo Selatan, dekat Tepi Barat.

Sementara Pemukiman Gilo merupakan salah satu dari lima pemukiman utama di Yerusalem timur yang dibangun Israel setelah enam hari perang pada 1967. Sebuah langkah yang tak pernah diakui masyarakat internasional.Menurut Seidermann rencana tersebut sudah disetujui tahun lalu. 

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu diam-diam memerintahkan pembekuan pembangunan pemukiman. Aksi ini pun bocor ke Kementerian Konstruksi yang berasal dari sayap kanan Israel, Uri Ariel. Ariel diketahui sebagai orang Partai Home yang pro pemukiman Yahudi di Yerusalem. 

Ariel yang sebelumnya mempublikasi rencana pembangunan seakan meminta persetujuan atau penolakan kepada Netanyahu. Bagi Seidemann langkah Netanyahu hanya sebuah upaya agar tak dilihat menghambat inisiatif Menlu AS John Kerry yang berencana menghidupkan kembali perjanjian damai.

Dilaporkan PressTV, Israel baru-baru ini menyita 1.977 hektare tanah Palestina di Tepi Barat yang dikuasai untuk kegiatan pemukiman selama 2012. Pemukiman yang meliputi wilayah kurang lebih sama dengan 1.035 lapangan sepak bola telah disetujui oleh militer. 

Laporan lain dari media Israel, Haaretz, diketahui sebagian besar pemukiman baru itu terletak jauh dari Tepi Barat yang dihuni Palestina. Hingga kini lebih dari setengah juta warga Israel tinggal di lebih dari 120 pemukiman ilegal yang dibangun sejak pendudukan Israel di wilayah Palestina. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement