REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan simpati bagi keluarga-keluarga di Amerika Serikat (AS) yang tertimpa musibah bencana alam Tornado di Oklahoma.
"Terimalah keprihatinan dan simpati kami yang mendalam atas korban jiwa dan penderitaan akibat bencana alam angin tornado di Oklahoma," kata Presiden saat menyampaikan sambutan dalam acara penyerahan penghargaan World Statesman di New York, Kamis (30/5 ) malam waktu setempat atau Jumat (31/5) pagi waktu Jakarta.
Presiden juga menyampaikan keprihatinan atas insiden bom dalam lomba lari marathon di Boston. "Saya percaya, Amerika akan kembali menunjukkan daya tahannya (atas peristiwa itu-red), dan akan kembali kuat seperti sebelumnya," kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan rasa prihatin atas insiden pembunuhan seorang prajurit Inggris di London belum lama ini. Presiden mengatakan saat ini secara global pun tantangan untuk menciptakan keadilan dan perdamaian masih bisa dirasakan oleh semua kalangan.
Terjadinya ledakan bom di lomba lari marathon di Boston dan juga peristiwa pembunuhan seorang prajurit di kota London menurut Presiden merupakan tindakan kekerasan yang tak bisa diterima oleh agama manapun, katanya. "Peristiwa itu merupakan tantangan bagi kita semua, tantangan bagi perdamanian, tantangan bagi terciptanya keadilan termasuk keadilan ekonomi. Tantangan juga bagi kebebasan, demokrasi dan hak asasi manusia," tegasnya.
Penyerahan World Statesman Award dilangsungkan di Hotel Pierre New York. Penghargaan itu diserahkan oleh Rabbi Arthur Scheneier dalam sebua acara makan malam. Hadir juga mantan Menlu AS yang juga tokoh hubungan internasional Dr Henry Kissinger.