Jumat 31 May 2013 11:30 WIB

PBB Sertakan Indonesia di Pemberantasan Kemiskinan Dunia

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Kemiskinan di AS
Foto: presstv
Kemiskinan di AS

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Indonesia turut ikut serta dalam panel internasional PBB untuk membuat komitmen mengakhiri kemiskinan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan Presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf menetapkan peta jalan untuk memberantas kemiskinan ekstrem pada 2030.

Cameron yang memimpin panel mendesak kemitraan global baru untuk mengatasi beberapa masalah terbesar di dunia. Hal itu termasuk perbaikan dalam hak-hak perempuan, akses universal terhadap air, dan menjamin ketahanan pangan. Namun, komitmen eksplisit untuk mengurangi ketimpangan pendapatan tidak termasuk di dalamnya.

"Kita butuh kemitraan global untuk menyelesaikan pekerjaan di Millenium Development Goals (MDGs) saat ini, mengatasi penyebab kemiskinan dan meraih pembangunan berkelanjutan," ujar Cameron dikutip dari BBC, Jumat (31/5).

MDGs berusaha mengurangi separuh kemiskinan yang didefinisikan sebagai orang dengan pendapatan kurang dari 1,25 dolar per hari. Namun, panel tersebut menyerukan tujuan yang lebih ambisius selama 15 tahun berikutnya.

Di antara 12 tujuan terukur yang ditetapkan dalam laporan panel tersebut, yakni mengakhiri pernikahan anak dan kesetaraan hak bagi perempuan untuk membuka rekening bank dan memiliki properti sendiri. Panel juga merekomendasikan penyatuan agenda pembangunan dan lingkungan. Hal itu menarget pengurangan limbah makanan, memperlambat penggundulan hutan, dan melindungi ekosistem.

Panel juga menekankan kebutuhan bagi negara-negara untuk memberikan kepercayaan warga negara dalam menjalankan undang-undang, kebebasan berpendapat, transparansi, dan mengatasi korupsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement