Jumat 31 May 2013 17:28 WIB

Palang Merah Internasional Tutup Kantor di Afghanistan

Perbatasan Afghanistana dan Pakistan
Foto: MENAS BORDER
Perbatasan Afghanistana dan Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menghentikan kegiatan petugasnya di seluruh Afghanistan dan menutup kantornya di Jalalabad, yang dihantam serangan bunuh diri dan senjata.

Serangan dua jam pada Selasa, yang menewaskan seorang penjaga asal Afghanistan, adalah untuk pertama kali kantor ICRC disasar di negara tersebut sejak organisasi itu bergerak di sana 26 tahun lalu.
Kompleks Organisasi Internasional bagi Migrasi (IOM) di Kabul diserang kurang dari sepekan sebelumnya dan dua kejadian itu menimbulkan tahap baru dalam pemberontakan 12 tahun Taliban. ICRC, yang memiliki 1.800 karyawan di negara itu, memiliki 36 staf termasuk enam warga asing di Jalalabad, yang dekat dengan perbatasan Pakistan dikelilingi beberapa distrik paling tidak stabil Afghanistan.
"Semua kegiatan telah dihentikan di seluruh Afghanistan,tidak ada satupun delegasi atau karyawan ICRC yang beraktivitas hari ini," kata Jacques De Maio,kepala ICRC daerah Asia Selatan dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Jenewa, Kamis.
"Kantor kami di Jalalabad ditutup, jadi kami melakukan hubungan kembali dengan pemerintah dan kelompok-kelompok bersenjata untuk memutuskan apa yang telah terjadi dan mengapa."
Jalalabad terletak di rute penting dari daerah perbatasan Pakistan --tempat banyak gerilyawan berpangkalan-- ke Kabul, dan jadi lokasi yang sering diserang dalam beberapa tahun belakangan ini.
 
Satu pesan di Twitter ICRC sebelumnya mengatakan semua kegiatan organisasi itu di seluruh Afghanistan telah dihentikan.
"Sebagai akibat serangan itu... penduduk tidak dapat memperoleh bantuan yang diperlukan seperti makanan dan medis," kata ICRC di jejaring sosialnya.
 
ICRC mempertahankan netralitasnya yang kuat dalam konflik di Afghanistan dan terlindung dari serangan karena hubungan perkerjaannya itu oleh Taliban dan kelompok-kelompok lainnya. Tidak ada satu kelompokpun mengaku bertanggung jawab atas serangan Rabu petang itu, di mana seorang penjaga kompleks ICRC di Jalalabad tewas pada awal serangan dua jam itu.
 
"Ia tidak bersenjata,tidak berdaya, ia menjaga satu kompleks dari mana ratusan ribu wrga Afghanistan memperoleh pelayanan yang bermanfaat," kata De Maio dalam pernyataan yang direkam video. Itu adalah satu serangan kejam, tercela dan sama sekali tidak punya perasaan... tidak seorangpun warga Afghanistan yang tidak mengakui bahwa ICRC benar-benar independen dan memberikan bantuan kemanusian."
ICRC memberikan bantuan medis kepada rumah-rumah sakit yang dikelola pemerintah serta dukungan teknis dan keuangan kepada 47 klinik di seluruh negara itu yang dikelola oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Afghanistan. Institusi juga mengunjungi para tahanan yang ditahan oleh pihak pemerintah Afghanistan maupun oleh koalisi NATO yang dipimpin Amerika Serikat, untuk memantau perlakuan dan kondisi kehidupan mereka.
Penculikan dan pembunuhan tahun lalu seorang pekerja ICRC asal Inggris di Pakistan barat daya memicu organisasi itu menghentikan operasinya di sana, menutup kantor-kantor di dua kota besar dan mengurangi proyek-proyek di daerah barat laut itu.
Pembunuhan Khalil Dale, yang mayatnya dimutilasi di pinggiran kota Quetta, Pakistan empat bulan lalu setelah ia diculik, memicu kemarahan dan kebingungan di Pakistan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement