REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Pasukan Nigeria menangkap 56 militan sebagai bagian dari operasi yang terus berlangsung di wilayah timurlaut negara itu. Demikian kata militer dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
Pernyataan itu menyebutkan militan ditangkap di beberapa lokasi berbeda namun tidak disebutkan di mana atau kapan. Sejumlah senjata juga disita, termasuk bom-bom rakitan.
"Sebanyak 56 gerilyawan yang teridentifikasi ditangkap dengan bantuan anjing-anjing pelacak polisi militer," kata pernyataan itu.
Pelayanan telepon seluler terputus di banyak tempat di Nigeria timurlaut sejak ofensif itu diluncurkan pada 15 Mei dan akses ke daerah-derah itu dibatasi. Sehingga, pembuktian mengenai klaim korban dari militer dan militan tidak bisa dilakukan.
Militer menolak memberikan penjelasan mengenai jumlah orang yang tewas atau ditangkap sejak operasi itu dimulai.
Dalam sebuah rekaman video yang diperoleh AFP pada Selasa, pemimpin kelompok Boko Haram, Abubakar Shekau, mengatakan pasukan mundur dalam ofensif itu. Dia membantah pernyataan militer mengenai keberhasilan operasi tersebut.
Namun, militer menolak klaim itu sebagai propaganda dan berkeras bahwa militan telah kocar-kacir. Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Selasa (14/5), Presiden Goodluck Jonathan memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian timurlaut, Borno, Yobe dan Adamawa.
Keadaan darurat juga diberlakukan di daerah-daeran dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan puluhan serangan.