Ahad 02 Jun 2013 09:18 WIB

Polisi Turki Tangkap Hampir Seribu Demonstran

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Recep Tayyip Erdogan
Foto: AP
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Polisi antihuru hara dengan kendaraan lapis baja dan helikopter menembakkan gas air mata dan meriam air di Istanbul dan Ankara pada hari kedua demonstrasi di Turki. Menteri dalam negeri, Muammaer Guler mengatakan 939 orang ditangkap di lebih dari 90 aksi demonstrasi terpisah.

Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan meminta demonstrasi anti-pemerintah paling sengit dalam beberapa tahun terakhir pada Sabtu (1/6) diakhiri. Kerusuhan tersebut dipicu rencana pemerintah untuk membuat replika barak perumahan atau apartemen era Ottoman di Isranbul Taksim Square. Tempat tersebut telah lama digunakan sebagai lokasi protes politik.

Bentrokan pecah di Kizilay antara massa dengan polisi setelah gas air mata ditembakkan dari helikopter. Polisi anti-huru hara mendesak pendemo ke sisi jalan. Demonstrasi juga terjadi di Aegean di wilayah pesisi Izmir.

Sebelumnya, polisi ditarik kembali dari Gezi Park di Taksim di mana demonstrasi damai dimulai pada Senin lalu. Orang-orang protes atas penebangan pohon untuk pembangunan. "Orang-orang dari latar belakang yang berbeda datang bersama-sama. Ini telah menjadi protes terhadap pemerintah, melawan Erdogan yang mengambil keputusan seperti raja," ujar seorang arsitek berusia 31 tahun, Oral Goktas dilansir Reuters.

Erdogan mengatakan pembangunan kembali Gezi Park digunakan sebagai alasan untuk kerusuhan dan peringatan Partai Oposisi Utama Rakyat Republik (CHP). Hal itu memicu ketegangan antara pemerintah dan oposisi. Namun, protes yang menentang Erdogan tidak mengatasnamakan partai politik manapun.

Pejabat CHP meminta anggotanya untuk tidak mengambil bendera partai untuk demontrasi. Pemimpin partai, Kemal Kilicdaroglu menuduh Erdoga berperilaku seperti seorang diktator.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement