Senin 03 Jun 2013 02:36 WIB

Uruguay Serukan Dukungan Bagi Perdamaian Kolombia

Presiden Uruguay, Jose Mujica
Presiden Uruguay, Jose Mujica

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Uruguay Jose Mujica mendesak masyarakat internasional melakukan segala sesuatu untuk membantu proses perdamaian antara pemerintah dan pemberontak kiri Kolombia.

Jose menyampaikan seruan itu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Ahad (2/6) di Spanyol, di tengah kekhawatiran bahwa perundingan antara kedua pihak akan gagal.

Negosiasi perdamaian pertama dalam satu dasawarsa antara pemerintah Kolombia dan pemberontak FARC dimulai di Oslo pada Oktober dan dilanjutkan di ibu kota Kuba.

Namun, dalam suatu kemunduran, Venezuela selaku fasilitator perundingan itu menarik wakil-wakilnya pada pertemuan di Havana untuk memprotes pertemuan Rabu di Bogota antara Presiden Kolombia Juan Manuel Santos dan pemimpin oposisi Venezuela Henrique Capriles.

Capriles dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro terlibat dalam perselisihan sengit menyangkut hasil pemilihan presiden pada 14 April untuk menggantikan alharhum Hugo Chavez.

"Kita berada pada persimpangan jalan: hal paling penting yang terjadi di Amerika Latin adalah upaya membangun perdamaian di Kolombia," kata Mujica kepada surat kabar harian Spanyol El Pais.

Pemimpin berusia 78 tahun itu memuji Santos sebagai "orang terbuka yang harus menerima dukungan hangat dari masyarakat internasional". "Ada banyak hambatan besar karena perang bertahun-tahun telah menciptakan konflik kepentingan di banyak tempat dan banyak kepedihan," kata presiden Uruguay itu selama wawancara yang dilakukan pekan lalu ketika Mujica melakukan kunjungan resmi ke Spanyol.

Proses perdamaian Kolombia saat ini sedang reses dan akan dimulai lagi pada 11 Juni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement