REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menunjuk seorang akademisi, Rami Hamdallah sebagai Perdana Menteri Palestina yang baru.
Rami menggantikan Salam Fayyad yang disukai Barat. Fayyad berniat meletakkan jabatannya pada April mendatang, namun bulan ini ia secara resmi meninggalkan kantornya.
Seorang pejabat Palestina kepada Reuters menyebut, Abbas meminta Rami membentuk kabunet baru. Sepekan sebelumnya, Mahmud Abbas mengumumkan ia bermaksud membentuk pemerintah baru dalam dua sampai tiga pekan ke depan.
Sebagaimana dilaporkan kantor berita yang berpusat di Bethlehem, Maan, Abbas mengatakan di Forum Ekonomi Dunia yang digelar di Yordania, ia akan melanjutkan upaya penyusunan kabinet baru dalam waktu dua atau tiga pekan ini.
Namun, Abbas tidak memberi perincian lebih lanjut mengenai pemerintah baru tersebut, yang akan menggantikan Pemerintah Perdana Menteri Salam Fayyad --yang mundur beberapa pekan lalu.
Para pejabat senior Palestina, Kamis (23/5), mengatakan, Abbas telah memulai konsultasi dan melakukan kontak intensif mengenai pembentukan pemerintah baru itu. Komite Pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Komite Sentral Partai Fatah, pimpinan Abbas, direncanakan bersidang pekan depan guna membahas pembentukan pemerintah baru tersebut.
Satu sumber resmi Palestina, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, memberitahukan ada tiga calon bagi jabatan perdana menteri; Mohammed Mustafa --mantan ketua Dana Penanaman Modal Palestina, akademikus terkenal Ramil al-Hamdallah dan Mohamed Ishteya, anggota Komite Sentral Fatah.
Sumber tersebut juga mengungkapkan Nabil Qasis, menteri keuangan dalam pemerintah Fayyad, diduga sangat mungkin dipilih kembali sebagai menteri keuangan dalam kabinet baru itu.