Senin 03 Jun 2013 11:33 WIB

'KAA 1955 di Bandung Selalu Dikenang Bangsa Aljazair'

Para peserta Konferensi Asia Afrika menuju Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika Bandung
Foto: ARNI
Para peserta Konferensi Asia Afrika menuju Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Aljazair mengenang Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Indonesia, pada 1955, sebagai tonggak baru sejarah dalam perjuangan meraih kemerdekaan dari jajahan kolonial.

"KAA di Bandung 58 tahun silam itu selalu dikenang bangsa Aljazair terkait dengan perjuangan kemerdekaan negara kami," kata Duta Besar pertama Aljazair untuk Indonesia, Demanglatrus, dalam seminar memperingati 50 tahun hubungan diplomatik RI-Aljazair di Alger.

"Ketika KAA diselenggarakan, Aljazair masih dalam cengkraman kolonial Prancis, tapi delegasi dari para pejuang kemerdekaan Aljazair menghadiri KAA atas undangan Presiden Soekarno," kata Dubes Demanglatrus, seperti dikutip siaran pers KBRI Aljazair, Senin (3/6).

Seminar sehari pada Ahad (2/6) di Aula Gedung Arsip Nasional Aljazair tersebut menghadirkan kalangan tokoh dari kedua negara, termasuk mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Febrian A Ruddyard, di samping Dubes RI untuk Aljazair, Ni'am Salim.

Sebagai saksi sejarah selaku duta besar pertama Aljazair di Jakarta, Demanglatrus mengakui peran Indonesia sangat besar dalam revolusi kemerdekaan Aljazair. Aljazair memproklamasikan kemerdekaannya dari jajahan Prancis pada 5 Juli 1962.

Direktur Timur Tengah Kemlu RI, Febrian A Ruddyard dalam seminar itu mengatakan kedua bangsa aktif dalam menciptakan hubungan yang saling menguntungkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement