REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menawarkan hadiah sampai 23 juta dolar untuk bagi siapa saja yang bisa menangkap lima pemimpin kelompok garis keras, yang dituduh menyebarkan teror di Afrika barat.
Hadiah tertinggi tujuh juta dolar diberikan kepada penangkap pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau, yang pada pekan lalu menyeru warga Islam di Afghanistan, Pakistan dan Irak bergabung dalam perang untuk mendirikan negara Islam di Nigeria.
Program Hadiah bagi Keadilan Departemen Luar Negeri AS itu juga menyasar Alqaidah di Islam Barat (AQIM), yang memberikan hadiah pertamanya bagi pemimpin kelompok garis keras di Afrika barat.
Sekitar lima juta dolar disediakan untuk penangkap pemimpin kawakan Alqaidah Mokhtar Belmokhtar, yang berada di belakang serangan terhadap pabrik gas Aljazair pada Januari, tempat 37 warga asing, termasuk tiga Amerika Serikat, tewas.
Hadiah lima juta ditawarkan bagi penangkap pemimpin penting AQIM Yahya Abou Al-Hammam, yang kabarnya terlibat dalam pembunuhan seorang sandera Prancis di Niger tahun 2010.
Malik Abou Abdelkarim, seorang petempur senior AQIM dan Oumar Ould Hamaha, juru bicira Gerakan bagi Tauhid dan Jihad Mali di Afrika Barat MUJAO) juga ditargetkan dengan program yang memberikan dana tiga juta dolar masing-masing bagi informasi yang dapat menuju pada penangkapan mereka.
"AQIM semakin aktif di Afrika utara dan barat. Mereka adalah salah satu dari kelompok-kelompok penculik yang menuntut uang tebusan dalam dunia teroris sekarang," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS kepada AFP, yang tidak bersedia namanya disebutkan.
Amerika Serikat semakin khawatir perluasan kelompok garis keras Islam di Mali dan di seluruh wilayah Sahel, yang luas dan kacau sejak kudeta militer menggulingkan pemerintah di Bamako, Mali.