REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat mempertimbangkan untuk memperluas penyebaran peluru kendali Patriot dan jet tempur F-16 pada akhir pelatihan militer yang dijadwalkan mulai akhir bulan Juni, kata seorang pejabat AS yang tak bersedia disebut namanya kepada Reuters.
"Kami akan mempertimbangkan untuk memperluas penyebaran aset-aset terkait dengan Eager Lion dalam konsultasi dengan pemerintah Yordania," kata pejabat itu, mengacu pada latihan militer yang diberi nama "Eager Lion" itu.
Sebelumnya AFP mengatakan, AS akan mengerahkan baterai rudal Patriot dan jet tempur F-16 ke Yordania untuk latihan militer dan dapat menyiagakan sistem persenjataan itu di sana guna menangkal ancaman dari perang saudara di Suriah. Pengerahan peluncur rudal Patriot dan jet tempur F-16 ke Yordania telah disetujui sebagai bagian dari Latihan "Eager Lion", kata juru bicara Pusat Komando AS, Letnan Kolonel T.G. Taylor, Senin (3/6).
"Guna memperkuat postur defensif dan kapasitas Yordania, beberapa perlengkapan itu bisa saja tetap berada di sana ketika masa latihan usai sesuai dengan permintaan pemerintah Yordania," kata Taylor dalam pernyataan yang dilansir Rabu (5/6).
Pejabat AS menolak untuk menyebutkan jumlah jet tempur F-16 yang akan dilibatkan dalam latihan gabungan itu atau berapa jumlah pesawat yang akan disiagakan di Yordania setelah latihan selesai. AS mendukung langkah serupa pada awal tahun ini di Turki, yaitu berupa pengerahan baterai rudal Patriot milik aliansi militer NATO di sepanjang wilayah perbatasan Turki dengan Suriah.
Pengerahan peluncur anti-rudal Patriot itu merupakan tindak lanjut dari peringatan Washington kepada rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad agar tidak memberikan sistem rudal canggih kepada kelompok milisi Hizbullah di Libanon, yang kini mulai mengambil bagian dalam pertempuran guna mendukung Damaskus.