CANBERRA -- Sebuah penelitian menemukan jumlah warga Australia yang berbelanja melalui layanan online lebih dari 50 persen. Lembaga Penelitian Penelitian Roy Morgan Riset, Selasa (4/5), merilis laporan resmi negara yang meneliti tren sosial dari 50.000 konsumen selama dekade terakhir.
Laporan ini meneliti ritel online dan menemukan petunjuk pertumbuhan sebesar 12 persen di sektor ini dalam satu tahun ke belakang.
Dalam tiga bulan terakhir, 50,3 persen warga Australia telah berbelanja mellaui layanan online.
Pembelian online yang paling populer dilakukan saat waktu luang dan bepergian, 45 persen dari pembelian online, diikuti belanja produk fashion sebanyak 23,4 persen.
Australian Bureau of Statistic menunjukkan angka 258.000.000.000 dolar AUS dihabiskan untuk ritel, Roy Morgan memperkirakan 9 persen diantaranya dibelanjakan melalui online.
Rata-rata pengeluaran mingguan online adalah 285 dolar AUS atau sekitar lebih dari Rp 2.7 juta per orang.
CEO Roy Morgan, Michele Levine mengatakan belanja online sudah menjadi semakin kebutuhan sehari-hari. Dia mengatakan ada peran dan cara pengecer tradisional untuk beriringan dengan belanja online, tapi sektor ritel akan lebih menyesuaikan. "Mereka pengecer yang bisa bermain di kedua ruang mungkin akan melakukannya dengan sangat baik, jadi saya pikir ya, akan ada situasi yang menyenangkan," katanya.
Belanja Smartphone
Levine mengatakan belanja smartphone juga berkembang pesat. "Penetrasi pembelian Smartphone oleh warga Australia sekarang sekitar 50 persen. Saya kira penggunaan smartphone terutama untuk menggunakan internet," katanya.
Levine menyebut penggunaan smartphone untuk melakukan pembelian secara online telah tumbuh 101 persen dalam satu tahun terakhir. "Ada sekitar 6,6 persen orang yang menggunakan smartphone dan telah membeli secara online baru-baru ini, "katanya.
Penelitian ini juga melihat indikator lain dari perilaku konsumen.
Ditemukan jumlah orang makan di luar cenderung turun, tetapi jumlah orang yang mengunjungi kafe untuk minum kopi dan teh, trennya naik.
Ia menemukan sedikit orang berjudi dan menuju tren konsumsi media, dengan lebih banyak orang mengakses media online. Ia juga mengatakan 60 persen orang menggunakan internet lebih dari sekali sehari.