REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lebih dari 7,1 juta dolar AS telah dialokasikan buat satu juta orang lebih, separuh dari mereka anak kecil, di Republik Afrika Tengah (CAR). Bantuan dana itu ditujukan untuk kemanusiaan.
Kantor bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan, anggaran itu berasal dari Dana Reaksi Darurat Pusat PBB (CERF). "Dana itu menyediakan bantuan pangan dan medis, akses ke air dan kebersihan, dukungan buat korban kekerasan yang berdasarkan jenis kelamin, dukungan penanganan limbah dan perawatan kesehatan reproduksi", kata Juru Bicara PBB, Martin Nesirky, di Markas PBB, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (5/6).
Sebanyak 1,1 juta orang akan dibantu, termasuk 595.000 anak yang berusia di bawah lima tahun, kata OCHA. Sebanyak 206 ribu orang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka, sementara hampir 50 ribu orang lagi telah menyelamatkan diri, terutama ke Republik Demokratik Kongo (DRC), Kamerun, dan Chad. CAR juga menampung sebanyak 17 ribu pengungsi dari beberapa negara tetangga, kata Nesirky.
Situasi kemanusiaan yang mengerikan di CAR telah bertambah parah sejak pertempuran berkecamuk lagi di CAR pada Desember 2012, ketika koalisi gerilyawan Seleka melancarkan serangkaian serangan. Petempur menguasai kota kecil utama dan bergerak maju ke Bangui, Ibu Kota CAR, sebelum menyepakati dimulainya pembicaraan perdamaian di bawah pengawasan Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Tengah (ECCAS).
Kesepakatan perdamaian dicapai pada 11 Januari di Libreville, Gabon, dan menghasilkan kesepakatan gencatan senjata serta menciptakan pemerintah persatuan nasional. Dalam pemerintah itu, para tokoh oposisi diberi jabatan penting, tapi pada Mei, gerilyawan merebut Bangui dalam pertempuran sengit, sehingga membuat Presiden Francois Bozize menyelamatkan diri.