REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Petugas sarana pengayaan nuklir Fukushima, yang hancur, pada Rabu (5/6) mengatakan menemukan kebocoran lain dari air tercemar nuklir. Situasi itu menambah tekana terhadap divis yang bertugas mengatasi masalah tersebut.

Apalagi saat ini mereka berusaha mengalirkan air yang menggenangi fasilitas pembangkit Fukushima ke laut.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi dilanda gempa berkekuatan 9,0 pada skala richter disertai gelombang tsunami lebih dari dua tahun silam. Insiden itu memicu kebocoran dan ledakan pembangkit nuklir.

Tokyo Electric Power atau Tepco mengatakan seorang pekerja yang berpatroli menemukan kebocoran tersebut pada suatu siang. Terdatap air tercemar yang menetes di antara tangki berbentuk lingkaran.

Shunichi Tanaka, pejabat baru kepala regulasi nuklir Jepang, yang naik setelah pendahulunya dihujat akibat bencana pada 2011 tersebut, dalam jumpa pers mengatakan Tepco harus segera mengatasi masalah tersebut. Hanya saja ia menyatakan pembuat kebijakan tidak menganggap masalah itu sebagai persoalan besar.

Kebocoran terakhir diketahui awal pekan ini, ketika Tepco mengatakan telah mendeteksi kandungan radioaktif cesium di air tanah yang mengalir ke fasilitas tersebut. Pernyataan itu mengubah temuan awal bahwa kontaminasi dapat dihindari.

Luapan insiden serupa dan mati listrik yang terjadi di fasilitas tersebut pada Maret dan April menjadi penghambat perusahaan untuk bangkit lagi. Terlebih saat ini mereka sedang berusaha mengembalikan kepercayaan masyarakat dan pemerintah bahwa perusahaan dapat mengatasi masalah pencemaran air.

Ikuti Whatsapp Channel Republika