Kamis 06 Jun 2013 14:32 WIB

Netanyahu Serukan Perdamaian Tanpa Syarat ke Palestina

Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem January 13, 2013.
Foto: Reuters/Baz Ratner
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem January 13, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (5/6), menyeru Presiden Palestina Mahmoud Abbas agar kembali ke meja perundingan dan "memberi kesempatan pada perdamaian".

Netanyahu mengeluarkan pernyataan tersebut sewaktu berbicara di Knesset (Parlemen), dan mendesak para pemimpin Palestina "agar tidak menetapkan praysarat apa pun" bagi dilanjutkannya pembicaraan perdamaian antara kedua pihak.

Pemimpin Palestina telah mengatakan mereka takkan kembali ke meja perundingan kecuali Israel menghentikan pembangunan permukimannya di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jerusalem Timur dan menghormati perbatasan sebelum 1967.

Meskipun mengakui tuntutan tersebut, Netanyahu mendesak pihak Palestina agar tidak menetapkan semua itu sebagai persyaratan. "Jika tidak, kita akan menyia-nyiakan empat tahun lagi."

"Saya tidak takut untuk memulai perundingan di sini dan sekarang juga, dan saya harap Abbas akan menanggapi undangan ini," Netanyahu menambahkan sebagaimana dikutip Xinhua.

Pada 2010, pembicaraan langsung Israel-Palestina terhenti, ketika Israel memulai lagi pembangunan permukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur, setelah membekukannya untuk sementara.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah melancarkan upaya guna melanjutkan perundingan antara Israel dan Palestina sejak Presiden AS Barack Obama mengunjungi wilayah itu pada Maret.

Pada Senin (3/6) Kerry "mengeluarkan peringatan keras" kepada Israel untuk memulai kembali perundingan perdamaian dengan Palestina.

Ia mengatakan, jika usaha itu gagal sekarang, mereka tidak akan pernah mendapat peluang lagi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement