REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah baru Palestina yang dipimpin Perdana Menteri Rami Hamdallah dilantik, Kamis (6/6) di depan Presiden Mahmoud Abbas di markasnya di Ramallah, demikian dilaporkan seorang koresponden AFP.
Kabinet beranggotakan 24 orang itu mengalami beberapa perubahan, khususnya dengan pengangkatan dua deputi perdana menteri dan seorang menteri keuangan baru, namun umumnya hampir sama dengan yang sebelumnya. Hamdallah menggantikan Salam Fayyad, yang mengundurkan diri pada pertengahan April setelah hubungan sulit berbulan-bulan dengan Presiden Mahmoud Abbas dan tetap menjadi PM sementara sampai pengangkatan Hamdallah pada Ahad.
Yang ikut dilantik dalam kabinet baru itu adalah dua deputi perdana menteri, yaitu mantan Menteri Luar Negeri Ziad Abu Amr, dan Mohammed Mustafa (ketua dana investasi Palestina) sebagai penasihat ekonomi. Bankir dan ekonom Shukri Bishara memimpin kementerian keuangan, dan Kamal al-Shirafi asal Gaza menjadi menteri urusan sosial.
Hamdallah menekankan bahwa pemerintahnya hanya akan memerintah selama "masa transisi" sampai pembentukan pemerintah persatuan yang mencakup anggota-anggota kelompok Fatah dan gerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
Pemeritah koalisi semacam itu ditetapkan dalam perjanjian persatuan Palestina yang ditandatangani di Kairo pada 2011 dan di Doha setahun kemudian namun hingga kini belum terwujud. Pada pertemuan di Kairo pada 14 Mei, Abbas dan Hamas menetapkan kerangka waktu tiga bulan untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan utama dalam perjanjian 2011.