REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran, Sabtu waktu setempat, mengutuk serangan mematikan yang terjadi di Irak pada sehari sebelumnya. Setidaknya 14 peziarah asal Iran tewas dalam serangan tersebut.
"Iran mengutuk tindakan teroris sembarangan itu, yang bertentangan dengan nilai Islam dan kemanusiaan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, seperti dikutip kantor berita resmi IRNA.
Laporan televisi Iran mengatakan 14 peziarah dari Iran tewas dan 45 lainnya terluka pada Jumat ketika sebuah kendaraan yang diparkir dipasangi dengan bahan peledak dan meledak di kota bergolak Muqdadiyah utara Baghdad.
Ledakan itu terjadi saat bus peziarah melewati jalur kota dari perbatasan Iran ke kota suci Najaf. Laporan-laporan Irak menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 10 orang.
"Pemerintah Irak bertanggung jawab atas keselamatan para peziarah Iran," kata Araqchi.
Najaf, yang terletak di selatan Baghdad, adalah rumah bagi sebuah makam sosok yang dihormati penganut Syiah.
Para penganut Syiah mengunjungi tempat-tempat suci dan tempat keagamaan lainnya. Kondisi ini menjadi tulang punggung industri pariwisata Irak dengan sebagian besar jamaah datang dari Iran.