REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Timbunan tulang belulang ratusan warga Palestina korban pembantaian yang dilakukan Zionis Israel selama 1948 telah ditemukan di enam lokasi kuburan massal di wilayah Jaffa, kota Tel Aviv, wilayah Palestina yang dijajah Israel.
Seorang pejabat dari pemakaman muslim 'Kazkhana' mengatakan, Jumat (7/6), temuan mengerikan terjadi pada Rabu (29/6) ketika tanah ambruk saat pekerja melakukan renovasi.
Atar Zeinab (80) mengatakan bahwa saat masih remaja, dia membantu mengumpulkan jenazah warga Arab selama bulan-bulan terakhir pada pertempuran 1948 lalu. Dia dan warga lainnya segera membawa kumpulan jenazah itu untuk cepat-cepat melakukan penguburan di pemakaman tersebut.
"Saya membawa sekitar 60 jenazah ke pemakaman dalam kurun waktu tiga atau empat bulan terakhir saat perang 1948. Saat itu, kami biasanya menemukan jenazah-jenazah di jalan dan sebagian besar tidak tahu siapa mereka," kata Zeinab seperti dilansir media berbasis di Gaza DRAH yang dikutip Kantor Berita Islam Mi'raj News Agency.
Zeinab mengungkapkan, sehubungan dengan bahaya terkena peluru melayang atau pecahan peluru granat, mayat dibuang satu di atas yang lain di dalam ruang bawah tanah yang disiapkan keluarga Arab di pemakaman. Hal itu bertentangan dengan adat Muslim.
"Kami membawa jenazah-jenazah di pagi atau malam hari. Kami menempatkan perempuan, anak-anak, dan laki-laki di tempat yang sama. Tidak ada yang men-shalat-kan jenzah-jenazah itu," tambahnya.
Yayasan Al-Aqsa untuk Wakaf dan Warisan menyatakan penemuan baru adalah sisa-sisa orang yang terbunuh dalam pengusiran warga Palestina dari tanah air mereka dan berdirinya negara Israel secara sepihak 65 tahun yang lalu.
Mereka meninggal dalam aksi penembakan terhadap di lingkungan perumahan atau penembak jitu yang terletak di sekitar wilayah Jaffa.
Hanya berselang sehari setelah David Ben Gurion mendeklarasikan berdirinya negara Israel secara sepihak, pada 15 Mei 1948 semakin meluasnya tindakan teror dan brutal Kelompok teroris Zionis ekstrim untuk membunuh anak-anak, wanita, dan kaum tua, serta menghancurkan rumah-rumah penduduk.
Pada 26 Mei 1948, Israel membentuk Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang anggotanya adalah leburan dari berbagai kelompok Zionis ekstrim seperti Haganah, Palmach, Irgun dan Lehi.
Jaffa merupakan kota terbesar di Palestina pada waktu itu. Israel mengambil alih dengan mengusir dan membantai penduduk Arab secara massal saat kota itu dikuasai tentara Israel pada 1948. Kemudian wilayah itu diubah menjadi kota Tel Aviv pada 1950.
Pendudukan Israel terhadap Palestina yang jatuh pada 15 Mei 1948 itu dikenal dengan Hari Nakbah yang berarti 'Hari Bencana' dalam bahasa Arab. Hari Nakbah untuk memperingati pengusiran lebih dari 700.000 warga Palestina dari tanah air mereka pada 1948.