Ahad 09 Jun 2013 14:59 WIB

Korut dan Korsel Akhirnya Duduk Satu Meja

Rep: Fuji Pratiwi (c20)/ Red: Nidia Zuraya
WIlayah perbatasan Korea Utara-Korea Selatan.
WIlayah perbatasan Korea Utara-Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANMUNJOM -- Dua negara tetangga yang selama ini berseteru, Korean Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) secara resmi bertemu untuk pertama kalinya. Pembicaraan tingkat negara itu digelar, Ahad (9/6).

Pertemuan kedua negara tersebut digelar di wilayah Panmunjom, Korea Utara, seperti yang dilansir kantor berita Yonhap. Pertemuan menteri dari kedua negara Korea itu direncanakan akan berlangsung hingga Rabu (12/6) seperti yang diminta Menteri Persatuan Korea, Ryoo Kihl-jae.

Pembicaraan itu menjadi tanda perbaikan hubungan keduanya setelah ketenggangan yang sebelumnya terjadi. Pada Jumat (7/6) kemarin, kedua pihak bersepakat membuka kembali area sengketa kedua negara yang akhirnya meredakan pertikaian.

Korea Utara sempat meningkatkan suhu politik di Semenanjung Korea selama beberapa bulan setelah meluncurkan roket jarak jauh pada Desember 2012 lalu. Kemudian pada Februari 2013, Korea Utara juga sempat melakukan ujicoba senjata nuklir rahasianya.

Pertikaian kedua negara ini mereda saat Korea Utara membuka kembali wilayah industri Kaesong dan mengusulkan perundingan. Wilayah itu merupakan area produksi bersama kedua negara Korea. Pihak Korea Selatan merespon positif usulan itu.

Korea Utara juga mengapresiasi respon itu dan mengatakan amatlah penting untuk segera mengadakan pertemuan bersama kedua pemerintah sebelum pertemuan menteri dari kedua pihak. Sebuah pertemuan di bawah level menteri juga dilakukan di Kaesong pada Ahad (9/6).

Korea Utara juga membuka kembali kontak Palang Merah di wilayah perbatasan Panmunjon. Wilayah itu penting untuk komunikasi kedua pihak.

Menteri Persatuan Korea Ryoo Kihl-jae mengatakan pada Jum'at (7/6) lalu pihaknya telah mengirimkan fax yang berisi persetujuan perundingan. Mereka menginginkan pertemuan dilakukan di Panmunjong, bukan di Kaesong.

sumber : CNN/BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement