Senin 10 Jun 2013 13:19 WIB

Sebelum Kerusuhan, KJRI Ubah Jadwal Pelayanan TKI

Rep: Lingga Permesti/ Red: A.Syalaby Ichsan
WNI overstayer (WNIO) melakukan pendataan di Madinatul Hujjaj, Jeddah, Arab Saudi.
Foto: Dok. KJRI Jeddah
WNI overstayer (WNIO) melakukan pendataan di Madinatul Hujjaj, Jeddah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri mengaku Konsulat Jendral RI di Jeddah telah mengubah jadwal pelayanan pemutihan TKI ilegal.

Kegiatan pelayanan oleh KJRI Jeddah berlangsung Sabtu hingga Kamis, sejak pukul enam pagi (06.00) sampai dengan lima sore (17.00) dan kegiatan pengambilan SPLP yang dilakukan sejak pukul lima sore (17.00) hingga sepuluh malam (22.00).

Rilis yang diterima Republika dari Direktur Informasi dan Pelayanan Media Kemenlu, PLE Priatna menyebutkan, mengingat cuaca dalam seminggu terakhir yang semakin panas, maka demi keselamatan dan kelancaran pelayanan, KJRI Jeddah mengubah jam layanan.

Sejak tanggal 8 Juni 2013 mengubah jam layanan permohonan SPLP menjadi pukul 16.00 hingga dini hari. Sementara itu, pemrosesan dokumen dimaksud dilakukan pada pagi hari hingga sore harinya. Untuk itu, diminta agar warga dapat mengikuti jadwal pelayanan yang telah dtetapkan tersebut.

Sampai dengan hari Sabtu 8 Juni warga Indonesia yang sudah mendaftar berjumlah 48.260 dan keseluruhannya telah diproses. Dari jumlah tersebut 12.877 sudah diserahkan dokumennya dan pada Senin (10/6) akan kembali diserahkan sebanyak 5.000 dokumen. 

Pada Ahad (9/6) waktu setempat, ribuan TKI yang mengantri di KJRI untuk pemutihan terprovokasi. Diawali dengan aksi saling dorong, para TKI kemudian membakar pembatas jalan di KJRI. Seorang ibu tewas dan seorang satpam terluka akibat insiden tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement