Senin 10 Jun 2013 16:52 WIB

AS Agendakan Pengiriman Senjata

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Dewi Mardiani
Menlu AS, John Kerry
Foto: AP PHOTO
Menlu AS, John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Obama berencana membahas pengiriman senjata ke Suriah pekan ini. Artinya selangkah lagi Amerika Serikat akan ikut dalam arus konflik Suriah meski hanya memberikan bantuan militer bagi oposisi Suriah.

Seorang pejabat Pemerintahan Obama mengatakan Gedung Putih akhirnya berencana membahas bantuan senjata dan mengirim kekuatan udara untuk menegakkan zona larangan terbang di Suriah. Menteri Luar Negeri John Kerry sampai menunda perjalanan ke Israel karena harus berpartisipasi dalam rapat di Gedung Putih.

Hal ini terjadi setelah pasukan militer Assad berencana menyerang kota Homs, basis utama oposisi. Jika Homs jatuh ke tangan Pemerintah Suriah, maka akan memotong pasokan senjata dari selatan. Tak hanya itu, Pemerintah Suriah pun memiliki kesempatan untuk 'membersihkan' kekuatan oposisi dari perbatasan Damaskus hingga Mediterania.

Amerika Serikat juga meyakini 5.000 anggota Hizbullah telah memasuki Suriah usai membantu merebut kota Qusair. Pemimpin oposisi pun memperingatkan Washington bahwa upaya pemberontakan bisa dihancurkan setelah Pemerintah menguasai Qusair.

Pejabat itu pun mengetahui setiap langkah kebijakan yang diambil AS justru mendekatkan mereka kepada konflik Suriah. Konflik yang tak hanya menyebabkan 80 ribu nyawa warga Suriah melayang namun berpotensi meluas ke Lebanon. Bantuan persenjataan juga menempatkan Amerika Serikat dengan sekutu mereka, Arab Saudi, Turki dan Qatar dalam 'perang' dengan Iran.

Gedung Putih selama ini hanya menyatakan mempertimbangkan setiap opsi untuk menyelesaikan konflik Suriah. Juru Bicara Gedung Putih, Bernadette Meehan, menyatakan penasihat Obama saat ini mempertimbangkan berbagai hal yang dimiliki AS. ''Amerika Serikat akan mencari cara memperkuat kekuatan oposisi Suriah,'' tutur dia kepada AP, Senin (10/6).

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement