Selasa 11 Jun 2013 06:27 WIB

Turki Kembali Tangkap Belasan Pengguna Facebook dan Twitter

Demonstran Turki membawa bendera nasional serta potret pendiri Turki, Kemal Ataturk, dalam aksi demonstrasi anti-pemerintah di Ankara, Ahad, 9 Juni 2013.
Foto: AP Photo/Burhan Ozbilici
Demonstran Turki membawa bendera nasional serta potret pendiri Turki, Kemal Ataturk, dalam aksi demonstrasi anti-pemerintah di Ankara, Ahad, 9 Juni 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Belasan pengguna jejaring sosial Facebook dan Twitter di Turki ditangkap di bagian Selatan provinsi Adana. Mereka ditangkap karena dianggap melakukan demonstrasi anti-pemerintah yang telah memasuki hari kesebelas.

Para pengguna Twitter dan Facebook itu dibawa ke pengadilan pada Senin, atas tuduhan provokasi untuk melakukan protes dan serangan terhadap polisi, dikutip dari Press TV, Selasa (11/6).

Pada 5 Juni silam polisi Turki juga menahan 25 orang pengguna Twitter. Mereka ditangkap karena dianggap menyebarkan informasi yang menyesatkan dan fitnah.

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan pekan lalu mengatakan bahwa jejaring sosial adalah "ancaman terburuk bagi masyarakat".

Akhir pekan kemarin, Erdogan dalam pidatonya memperingatkan bahwa ada batas kesabaran dari pemerintah dan meminta masyarakat untuk segera mengakhiri protes. Ia mengancam mengambil tindakan tegas bagi siapapun yang tidak menghormati pemerintah.

Dia juga menyerukan dilakukannya aksi unjuk rasa pro-pemerintah di Ankara dan Istanbul akhir pekan depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement